GOTO – Share Holders Update

Ada dua informasi kunci yang saya petik dari laporan komposisi pemegang saham. Laporan ini diterbitkan setiap kuartal.

Informasi pertama adalah jumlah pemegang saham institusi, terutama reksadana, dana pensiun, bank, dan perusahaan, baik asing maupun nasional. Jumlah pemegang saham institusi bertambah berarti pasar memandang emiten positif.

Mengapa investor institusi dan bukan investor individu? Saya meyakini investor institusi lebih rasional sebab 1) oleh karena sumber daya yang mumpuni, mereka memiliki informasi lebih banyak dan analisis lebih akurat; 2) investor institusi akan bertindak lebih hati-hati sebab mengelola dana client atau investor mereka.

Informasi kedua adalah perubahan jumlah saham yang dimiliki investor institusi dan karena itu perubahan proporsi penguasaan saham mereka terhadap total saham yang beredar. Boleh disimpulkan, kian besar proporsi penguasaan saham emiten oleh investor insititusi, kian baik emiten tersebut.

Saya menggarisbawahi hal-hal positif dalam Laporan Komposisi Kepemilikan Saham PT Gojek Tokopedia per 31 Maret 2024 sebagai berikut:

Pertama.

Penguasaan saham GOTO oleh dana pensiun, bank, perusahaan, dan reksadana nasional naik lebih dari 1,5 miliar lembar saham. Per Desember 2023, investor-investor institusi nasional ini menguasai 135,54 miliar saham GOTO. Pada 31 Maret 2024, jumlahnya naik menjadi 138,08 miliar lembar.

Kedua.

Tiga perusahaan asing pemodal awal sekaligus pemegang saham terbesar GOTO –GOTO Peopleverse Fund, SVF GT Subco, dan Tabao China–memang mengurangi jumlah kepemilikannya. Pada akhir 2023, proporsi penguasaan ketiganya secara bersama-sama terhadap GOTO sebesar 21,81%. Per 31 Maret 2024, proporsinya telah berkurang menjadi 20,11%. Ada 20,44 miliar lembar saham yang dijual ketiganya sepanjang triwulan pertama 2024.

Akan tetapi jumlah perusahaan asing yang masuk ke GOTO di luar ketiga perusahaan investor mula-mula tersebut naik dari 808 menjadi 819. Jumlah saham yang dikuasi perusahaan-perusahaan asing tersebut juga naik sebesar 15,78 miliar lembar.

Pengurangan saham oleh GOTO Peopleverse Fund (GPF) adalah wajar dan memang sudah seharusnya. GPF adalah institusi yang dibentuk khusus untuk mengurusi program opsi saham karyawan dan konsultan (Shares Option Program/ Employee Stock Option Plan/ESOP). Ini adalah bentuk tanggungjawab GOTO terhadap kesejahteraan buruh, mitra, jajaran manajemen, serta konsultan mereka. Orang-orang di dalam ekosistem GOTO diberikan hak menebus saham GOTO dengan harga murah, Rp1 – 2 per lembar saham. Setiap ada karyawan atau mitra yang mengeksekusi opsi sahamnya, saham GOTO Peopleverse Fund akan berkurang sebab beralih kepemilikan.

Pada saat IPO dahulu,  GPF menguasai 106,9 miliar lembar saham GOTO. Per 31 Maret 2024, saham di tangan GPF tersisa 61,9 miliar lembar. Artinya sudah sekitar 45 miliar lembar saham yang beralih ke buruh, mitra, manajer, dan konsultan GOTO, dan sebagian dari antaranya telah dijual kembali ke pihak lain di bursa.

Wajar juga jika SVF GT Subco dan Tabao China terus mengurangi penguasaan mereka terhadap GOTO. Sebagai investor yang sudah memiliki saham GOTO sejak pra-IPO, keduanya telah mencatatkan keuntungan di atas kertas yang lumayan besar. Merealisasikan sebagian kecil gain (take profit) adalah wajar, terutama ketika perusahaan-perusahaan tersebut membutuhkan aliran dana untuk memperkuat cash flow.

Pages: 1 2



You cannot copy content of this page.

If you need copy of the content, please contact me at gegehormat@gmail.com.