Buku-buku Referensi Soekarno dalam Pidato Pancasila 1 Juni

Ilustrasi, patung Soekarno dan Perpustakaan. Diolah dari kompas.com dan tribunews.com

Sebagaimana janji saya sebelumnya dalam artikel “Pengaruh Tiongkok dalam Pancasila 1 Juni” sekarang saya bahas buku-buku yang disinggung Bung Karno dalam pidatonya.

Ada setidaknya tujuh buku yang saya temukan, baik yang Bung Karno sebut judulnya atau sekedar penulisnya.

Tujuh buku itu terbagi atas dua kelompok.

Kelompok pertama adalah yang Bung Karno sampaikan pada bagian pertama pidatonya, yaitu 2/7 bagian awal yang menekankan kemendesakan kemerdekaan Indonesia. Buku-buku pada bagian ini Bung Karno gunakan informasi yang ada di dalam untuk meyakinkan anggota BPUPKI yang ia nilai meragu sebab terlalu berpikir zwaarwichtig (berat) dan jelimet. Lihat artikel “Pengaruh Tiongkok dalam Pancasila 1 Juni” untuk mendapat kejelasan soal ini.

Buku-buku pada kelompok pertama ini ada tiga, sebagai berikut.

Harold Courtenay Armstrong, Lord of Arabia: Ibn Saud

Lord of Arabia: Ibn Saud adalah biografi Ibnu Saud, raja Arab Saudi, diterbitkan Albatross pada 1938. Dalam buku ini Armstrong menggambarkan kondisi Arab Saudi pada masa awal pembentukan kerajaan. 

Saya memilikinya dalam bentuk pdf, tetapi bukan pdf yang berasal dari naskah teks, melainkan hasil foto.

Lord of Arabia. diolah dari tembak layar. Dokpri

Kata Bung Karno,

“Bacalah buku Armstrong yang menceriterakan tentang Ibn Saud! Disitu ternyata, bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil perlu minum bensin. Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia itu!! Toch Saudi Arabia merdeka!”

Leo Tolstoi

Saya tidak tahu buku mana yang dimaksud. Ada begitu banyak karya Tolstoi, fiksi dan non-fiksi yang bercerita tentang kondisi Rusia.

Novel-novel realis Tolstoi yang terkenal adalah trilogi awalnya: Childhood (vol. 1), Boyhood (Vol. 2), dan Youth (Vol.3). Selanjutnya berurutan berdasarkan tahun terbit adalah The Cossacks (1863), War and Peace (1869), dan Anna Karenina (1877).

Anna Karenina sepertinya novel Tolstoi termasyur. Seingat saya ada 7 atau 8 volume. Saya hanya punya satu dalam format pdf yang merupakan penggabungan volume1 dan 2. Sekitar 600an halaman tebalnya.

Anna Karenina Vol 1-2. Diolah dari tembak layar. Dokpri

Tetapi jika memperhatikan Soekarno menyinggung soal agama orang Rusia, bisa jadi Bung Karno berangkat dari karya filosofis Tolstoi. Itu adalah buku yang terdiri dari 4 volume: A confession (1879), A Criticism of Dogmatic Theology (1880), The Four Gospel Unified and Translated (1981), dan What I Believe (1884).

Saya belum punya buku-buku non-fiksi Tolstoi, tetapi sudah ada yang janjikan akan berikan A Confession.

Kata Bung Karno,

“Pada masa Lenin mendirikan Negara Soviet, adakah rakyat soviet sudah cerdas? Seratus lima puluh milyun rakyat Rusia, adalah rakyat Musyik yang lebih dari pada 80% tidak dapat membaca dan menulis.”

Fulop Miller

Fulop Miller adalah budayawan Austria yang banyak menulis tentang Rusia dan agama Katolik. Buku-buku tentang Rusia antara lain: The Mind and Face of Bolshevism: An Examination of Cultural Life in Soviet Russia (1927)The Russian Theatre: Its Character and History with Special Reference to the Revolutionary Period (1927)dan Lenin and Gandhi (1927).

Saya punya versi digital dari The Mind and Face of Bolshevism dan Lenin and Gandhi. Saya duga buku yang disinggung Bung Karno adalah yang pertama ini.

The Mind and Face of Belshevism. Diolah dari tembak layar. Dokpri

Kata Bung Karno,

“Bahkan dari buku-buku yang terkenal dari Leo Tolstoi dan Fulop Miller, tuan-tuan mengetahui betapa keadaan rakyat Soviet Rusia pada waktu Lenin mendirikan negara Soviet itu.”

Buku-Buku kelompok kedua adalah yang disinggung Bung Karno pada bagian kedua pidatonya, yaitu 4/7 dari keseluruhan pidato berkaitan dengan penjelasan Bung Karno tentang pentingnya dasar negara dan penjelasan prinsip-prinsip itu.

Ada empat buku yang Bung Karno singgung pada bagian ini, yaitu:

John Reed, Ten Days That Shook the World 

Ini buku yang sangat terkenal. Sebuah karya jurnalistik tentang Revolusi Rusia, Oktober 1917. Penulisnya adalah John Reed, jurnalis Amerika Serikat. Saking hebatnya karya Reed, pernah dibuatkan film drama biografi tentang dirinya dan masa ketika ia meliput peristiwa itu.

Ten Days That Shook the World diterbitkan pertama kali pada 1919 oleh Boni & Liveright. Bung Karno tampaknya membaca versi alsi yang setebal 436 halaman ini.

Saya juga punya hardcopy yang terbitan Modern Library (1935) dan softcopy terbitan Boni & Liveright 1919 ini.

Diolah dari tembak layar. Dokpri

Bung Karno katakan, 

“Walaupun menurut perkataan John Reed: “Soviet-Rusia didirikan didalam 10 hari oleh Lenin c.s.”, – John Reed, di dalam kitabnya: “Ten days that shook the world“, “sepuluh hari yang menggoncangkan dunia” -, walaupun Lenin mendirikan Soviet-Rusia di dalam 10 hari, tetapi “Weltanschauung“nya, dan di dalam 10 hari itu hanya sekedar direbut kekuasaan, dan ditempatkan negara baru itu di atas “Weltanschauung” yang sudah ada.”

Ernest Renan, Qu’est-ce qu’une nation?

Qu’est-ce qu’une nation? Sebenarnya merupakan materi kuliah yang disampaikan Ernest Renan di Universitas Sorbonne pada 11 Maret 1882.

Saya tidak tahu kapan materi kuliah itu diterbitkan sebagai buku. Yang jelas Bung Karno tampaknya membaca dalam versi aslinya yang berbasa Prancis itu.

Saya punya juga yang versi bahasa aneh itu tetapi bukan yang asli, melainkan berformat epub oleh Mille et une nuits pada November 1997.

Karena tidak bisa bahasa Prancis, barang ini tidak terbaca. Beruntunglah kemudian saya dapatkan versi press pocket dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan Ethan Rundell pada 1992.

Diolah dari tembak layar. Dokpri

Menyinggung karya Renan, Bung Karno berpidato, “Maka jikalau saya ingat perhubungan antara orang dan tempat, antara rakyat dan buminya, maka tidak cukuplah definisi yang dikatakan oleh Ernest Renan … . Tidak cukup “le desir d’etre ensembles“, … .”

Otto Bauer, Die Nationalitdtenfrage unddie Sozialdemokratie

Otto Bauer adalah intelektual kiri yang juga Menteri Luar Negeri Austria pada 1918-1919.

Bukunya, Die Nationalitdtenfrage unddie Sozialdemokratie berisi teori negara bangsa dan persoalan kebangsaan serta perjuangan kaum sosial demokrat Eropa.

Die Nationalitdtenfrage diterbitkan oleh Verlag der Wiener Volksbuchhandlung pada 1924. Bung Karno tampaknya membaca versi asli dalam bahasa Jerman ini.

Saya memiliki format digital edisi Bahasa Inggrisnya yang diterbitkan tahun 2000 oleh the University of Minnesota Press.

Diolah dari tembak layar. Dokpri

Dalam pidatonya Bung Karno berkata, “Kalau kita lihat definisi orang lain, yaitu definisi Otto Bauer, di dalam bukunya “Die Nationalitatenfrage“, disitu ditanyakan: “Was ist eine Nation?” dan jawabnya ialah: “Eine Nation ist eine aus chiksals-gemeinschaft erwachsene Charaktergemeinschaft“. Inilah menurut Otto Bauer satu natie. (Bangsa adalah satu persatuan perangai yang timbul karena persatuan nasib).”

Sun Yat-sen, The Three Principles of the People

The Three Principles of the People sepertinya merupakan materi pendidikan kader Kuomintang yang ditulis Dr. Sun Yan-sen.

Dalam pengantar yang ditulis 1924, Sun Yat-sen katakan,

“Now we are reorganizing the Kuomintang! Our comrades have resolved to struggle forward, and we are in crying need of the San Min Doctrine and the Five-Power Constitution for propaganda purposes.”

Bagian-bagian buku juga dipisahkan berdasarkan lecture 1, lecture 2, dan seterusnya.

Saya memiliki yang versi PDFukuran A4 setebal 139 halaman.

Diolah dari tembak layar. Dokpri.

Baiklah. Itulah tujuh buku yang dibaca Bung Karno dan menjadi bagian dari materi pidatonya di hadapan BPUPKI pada 1 Juni 1945. Pidato itu kini kita peringati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Selamatkan Pancasila! Jauhkan negeri dari penyimpangan liberalisasi ugal-ugalan. Jauhkan negeri dari eksploitasi politik SARA.


Also published on Kompasiana.



You cannot copy content of this page.

If you need copy of the content, please contact me at gegehormat@gmail.com.