Di Balik Kejatuhan Rupiah Terhadap Dolar AS Pada April 2024

Bagi saya, kurs dollar itu faktor makrofundamental. Nilai kurs dolar terhadap rupiah memengaruhi untung-rugi perusahaan. Karena itu kejatuhan rupiah April ini perlu diperiksa lebih dalam untuk mengetahui apakah rupiah akan terpuruk lebih jauh, bertahan lama pada posisi sekarang, atau segera bangkit lagi.

Per 16 April 2024 pukul 14.18 UTC, rupiah telah terpuruk ke Rp16.261 per dolar AS. Padahal pagi tadi kita menyangka Rp16.200 sudah jadi titik resistence dolar terhadap rupiah. Ini merupakan level terendah kurs rupiah-dolar dalam 4 tahun terakhir. Setahun sebelumnya, pada 30 April 2023, rupiah masih seharga Rp14.670. Itu berarti rupiah telah jatuh kurang lebih 10% YoY.

Dari penelusuran sejumlah sumber, disimpulkan, penyebab kenaikan dolar AS terhadap mata uang negara-negara lain–bukan cuma Indonesia–ada beberapa faktor.

Hal tersebut ditandai sejumlah indikator, antara lain:

(1) Kenaikan produksi industri dan pemanfaatan kapasitas pabrik selama dua bulan berturut-turut.

Pada 16 April (waktu AS) The Fed merilis data Industrial Production and Capacity Utilization untuk Maret 2024.1 Index of Industrial Production pada Maret 2024 naik 0,4%. Kenaikan dalam rate yang sama terjadi pada Februari. Dalam kurun waktu lebih dari setahun, ini pertama kalinya terjadi kenaikan dua bulan berturut-turut.

Senada, capacity utilization pabrik-pabrik juga naik selama dua bulan berturut-turut. Kapasitas pemanfaatan manufaktur di AS pada Februari dan Maret 2024 masing-masing sebesar 78,2% dan 78,4%; naik dibandingkan kondisi Februari 2024 yang sebesar 77,9%.

(2) Kenaikan penjualan ritel yang melampaui ekspektasi.

Pada 16 April 2024, Biro Sensus Departemen Perdagangan merilis data penjualan ritel Maret 2024 yang naik 0,7%. Biro juga merevisi pertumbuhan penjualan ritel Februari 2024 dari 0,6% menjadi 0,9%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam setahun belakangan. Kenaikan penjualan ritel Maret 2024 jauh lebih tinggi dari konsensus pasar, the Dow Jones consensus forecast, sebesar 0,3%.2 Proyeksi pertumbuhan 0,3% juga merupakan konsensus para ekonom dalam pooling Reuters.3

(3) Positifnya indikator-indikator lain yang dirilis lebih dini.

Angka-angka hijau dalam laporan April mempertegas indikator-indikator yang telah positif sejak kuartal keempat 2023. Pada Januari 2024, Departemen Perdagangan AS telah melaporkan pertumbuhan penjualan ritel 2023 yang naik 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian pula pendapatan riil (yang disesuaikan dengan inflasi) naik 4,2%, dan tingkat tabungan pribadi naik menjadi 4,5%. PDP riil naik 3,1% dalam periode 4Q23 ke 4Q24, lebih tinggi dari kenaikan 4Q22-4Q23 yang sebesar 0,7%.4

Sumber: U.S. Bureau of Economic Analysis (BEA), “U.S. Economy at a Glance.”

Membaiknya indikator-indikator kunci perekonomian Amerika Serikat, negara asal volume besar modal yang indekos di bursa saham dan pasar uang negara-negara lain, berdampak meningkatnya Business Confidence Index5 terhadap ekonomi AS. Hal ini mendorong arus mudik modal (capital flight) dari negara-negara berkembang atau negara-negara maju lain yang lebih buruk kondisi ekonominya (seperti Eropa).

Mudiknya modal berkonsekuensi permintaan dolar dalam jumlah besar. Rupiah, sebagaimana mata uang lemah lainnya, tertekan.

Dari sudut pandang ini, saya memperkirakan, selama tidak ada peristiwa luar biasa yang mematahkan tren pertumbuhan ekonomi AS, global capital tampaknya akan lama di kampung halamannya. Artinya rupiah mungkin akan berada cukup lama di atas angka Rp16.000.

Next:

#Kedua, penurunan inflasi melambat, berkonsekuensi The Fed mempertahankan tight monetary policy, higher for longer rates.

Pages: 1 2 3 4 5



You cannot copy content of this page.

If you need copy of the content, please contact me at gegehormat@gmail.com.